Guns "N" Roses Jakarta 15 Dec 2012

Konser Perdana Guns N Roses di Indonesia

Soundrenaline

Festival Musik Rock yang tak pernah mati

Rockotor Fest 2013

Pesta akbar kaum Grunge Indonesia...Grunge Strikes Back!!!

One Direction

One Direction akan konser di Indonesia 2013?

West End Teater London

Teater legendaris dari London ini merilis top 10 jadwal pertunjukan mereka.

Pablo Picasso

Lukisan terbesar karya Pablo Picasso akan dipamerankan di Perancis

Adam Lambert

Bagaimana kontroversi kehidupan pribadi pemenang kedua American Idol Season 2009 ini?

NOAH

Kontroversi nama baru grup band Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David

Lagi...MUSE

MUSE didaulat untuk mengusung lagu mereka menjadi salah satu theme song Olimpiade London 2012

Teater IB Padang tampil memukau

Geliat Teater di zaman digital ditunjukkan oleh pemuda - pemuda dari Teater Imam Bonjol Padang

Elton John 2012

Setelah sempat diundur, Elton John dipastikan menyapa penggemarnya di Indonesia pada bulan November 2012

Aelita Andre

Bagaimana bisa lukisan abstrak bocah cilik ini bisa diterima di dunia?

Grunge

Bagaimana pandangan global terhadap suara GRUNGE, suara santun kaum urakan?

Green Day Rilis Video Klip "Stray Heart" dari Album Dos!

Promosi album kedua dari seri trilogi Green Day berjudul dirilis dalam suasana sedih karena vokalis Billie Joe Armstrong masih menjalani rehabilitasi kecanduan drugs. Mereka pun memperkenalkan single pertama, "Stray Heart” melalui YouTube. Video yang disutradarai oleh Robert Schober ini tidak menampilkan para personel Green Day sama sekali. Dalam videonya mengalirkan cerita tentang seseorang yang hatinya mudah berpindah-pindah. Hal ini digambarkan melalui, sosok laki-laki yang pada bagian tubuhnya bolong karena hatinya telah jadi kutu loncat jatuh pada gadis yang berbeda. Di sepanjang lagu, laki-laki tersebut berusaha untuk mencari di mana hatinya berada, demikian dilansir Aceshowbiz, Kamis (8/11/2012). Sayangnya ketika sudah menemukannya sosok lelaki ini malah dicampakan oleh sang kekasih karena tidak terima di selingkuhi. Akhirnya, baik sang lelaki dan hati tersebut sama-sama meratapi semua yang telah terjadi. Sementara itu, untuk album Dos! sendiri baru akan dirilis pada 13 November 2012. Sedangkan untuk seri ketiga berjudul Tre! akan diluncurkan pada 11 Desember mendatang.

Billie Joe ketahuan menggunakan drugs setelah membanting gitarnya hingga belah dua di pesta musik iHeart Radio Music Festival di bulan September 2012. Dia marah saat itu karena merasa penampilannya dipotong 20 menit, dan diberi waktu satu menit untuk turun dari panggung karena Usher yang selanjutnya tampil.

Atas kelakuannya itu, dia langsung digiring ke tempat rehabilitasi ketergantungan drugs. Banyak jadwal konser Green Day yang akhirnya dibatalkan dan ditunda.
Promosi album kedua dari seri trilogi Green Day berjudul Dos! dirilis dalam suasana sedih karena vokalis Billie Joe Armstrong masih menjalani rehabilitasi kecanduan drugs. Mereka pun memperkenalkan single pertama, "Stray Heart” melalui YouTube.

Video yang disutradarai oleh Robert Schober ini tidak menampilkan para personel Green Day sama sekali. Dalam videonya mengalirkan cerita tentang seseorang yang hatinya mudah berpindah-pindah. Hal ini digambarkan melalui, sosok laki-laki yang pada bagian tubuhnya bolong karena hatinya telah jadi kutu loncat jatuh pada gadis yang berbeda. Di sepanjang lagu, laki-laki tersebut berusaha untuk mencari di mana hatinya berada, demikian dilansir Aceshowbiz, Kamis (8/11/2012).

Sayangnya ketika sudah menemukannya sosok lelaki ini malah dicampakan oleh sang kekasih karena tidak terima di selingkuhi. Akhirnya, baik sang lelaki dan hati tersebut sama-sama meratapi semua yang telah terjadi.

Sementara itu, untuk album Dos! sendiri baru akan dirilis pada 13 November 2012. Sedangkan untuk seri ketiga berjudul Tre! akan diluncurkan pada 11 Desember mendatang.

Billie Joe ketahuan menggunakan drugs setelah membanting gitarnya hingga belah dua di pesta musik iHeart Radio Music Festival di bulan September 2012. Dia marah saat itu karena merasa penampilannya dipotong 20 menit, dan diberi waktu satu menit untuk turun dari panggung karena Usher yang selanjutnya tampil.

Atas kelakuannya itu, dia langsung digiring ke tempat rehabilitasi ketergantungan drugs. Banyak jadwal konser Green Day yang akhirnya dibatalkan dan ditunda.
Promosi album kedua dari seri trilogi Green Day berjudul Dos! dirilis dalam suasana sedih karena vokalis Billie Joe Armstrong masih menjalani rehabilitasi kecanduan drugs. Mereka pun memperkenalkan single pertama, "Stray Heart” melalui YouTube.

Video yang disutradarai oleh Robert Schober ini tidak menampilkan para personel Green Day sama sekali. Dalam videonya mengalirkan cerita tentang seseorang yang hatinya mudah berpindah-pindah. Hal ini digambarkan melalui, sosok laki-laki yang pada bagian tubuhnya bolong karena hatinya telah jadi kutu loncat jatuh pada gadis yang berbeda. Di sepanjang lagu, laki-laki tersebut berusaha untuk mencari di mana hatinya berada, demikian dilansir Aceshowbiz, Kamis (8/11/2012).

Sayangnya ketika sudah menemukannya sosok lelaki ini malah dicampakan oleh sang kekasih karena tidak terima di selingkuhi. Akhirnya, baik sang lelaki dan hati tersebut sama-sama meratapi semua yang telah terjadi.

Sementara itu, untuk album Dos! sendiri baru akan dirilis pada 13 November 2012. Sedangkan untuk seri ketiga berjudul Tre! akan diluncurkan pada 11 Desember mendatang.

Billie Joe ketahuan menggunakan drugs setelah membanting gitarnya hingga belah dua di pesta musik iHeart Radio Music Festival di bulan September 2012. Dia marah saat itu karena merasa penampilannya dipotong 20 menit, dan diberi waktu satu menit untuk turun dari panggung karena Usher yang selanjutnya tampil.

Atas kelakuannya itu, dia langsung digiring ke tempat rehabilitasi ketergantungan drugs. Banyak jadwal konser Green Day yang akhirnya dibatalkan dan ditunda.

Seni Ukir Cangkang Telur dari Manado

Seni Ukir Cangkang Telur dari Manado

Kulit atau cangkang telur ayam biasanya hanya menjadi sampah. Namun, di tangan orang yang kreatif dan ulet, cangkang telur ternyata bisa dijadikan karya seni yang menghasilkan rupiah. Seperti yang dilakukan seorang seniman ukir telur bernama Frans Sega di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Bersama temannya, Frans membeli beberapa butir telur ayam yang lalu dibawa ke sanggar kerja Frans di Jalan Ranomut, Perkamil, Manado. Telur itu kemudian dibersihkan dan diberi gambar atau motif dengan alat ukir listrik. Ini sama sekali tidak mudah. Frans harus sangat hati-hati karena telur rawan pecah. Isi telur lalu dikeluarkan.

Setelah itu pengukiran dimulai. Proses ini tak kalah sulit dan rumit. Perlu ketelitian dan kesabaran. Sedikit saja kesalahan, cangkang telur akan pecah. Tergantung motifnya, proses ini bisa memakan waktu tiga jam.

Frans menggeluti seni ukir cangkang telur ini sejak 2002, namun baru beberapa tahun terakhir ia lebih serius. Motif yang paling banyak dibuat Frans adalah satwa eksotik, seperti kupu-kupu dan bunga.

Kini karya seni Frans mulai dikenal tak hanya di Manado, tapi juga di kota-kota lain di Sulawesi Utara. Harganya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan pembuatannya. Tak ingin maju sendiri, Frans juga mengajak pemuda di sekitar tempat tinggalnya untuk menekuni seni ukir cangkang telur.

Musik Pop Daerah mewakili kemegahan Nusantara


suling,alat musik tradisional,budaya indonesia

Setelah menerima banyak kiriman karya, panitia Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara 2012 (LCLPDN) siap mengumumkan pemenang, sekaligus menggelar pentas musik Pop Daerah pada tanggal 30 Oktober 2012. Bertempat di Hotel Sahid, Jakarta, acara tersebut juga akan menampilkan deretan biduan andal. Terpampang nama Edo Kondologit, salah satu penyanyi cakap dari tanah Papua.
“Selain menampilkan lagu-lagu karya pemenang, kami juga punya rencana untuk mengajak para pengarang lagu juga beraksi di panggung. Sebagai salah satu tanda apresiasi dari kami,” ujar Toto Sediantoro, mewakili panitia LCLPDN 2012 saat jumpa pers di Kemenparekraf, Jakarta, Selasa (16/10).
Karya-karya tersebut akan diracik ulang oleh musisi dan komposer Dwiki Darmawan. Agar keindahannya menjadi lebih maksimal saat ditampilkan di muka umum.

Bersama di dalam pertemuan tersebut, hadir juga budayawan Remy Sylado dan pemilik label rekaman raksasa Nagaswara Records Rahayu Kertawiguna. “Kami cukup optimis pasar akan menyambut lagu-lagu pop daerah ini dengan respon yang baik. Contoh menarik pada saat kami merilis lagu "Cucak Rowo," responnya luar biasa. Terjual sebanyak 300 ribu kopi pada tahun 2003,” sambung Rahayu.

Nagaswara Records akan berperan sebagai perilis kompilasi lagu Pop Daerah yang menjadi pemenang ke publik. Remy Sylado –salah satu juri– mengatakan, “Sejarah lagu Pop Daerah sebenarnya sudah lumayan tua. Saat itu mantan presiden Soekarno mengemukakan pidatonya yang diberi judul "Manifesto Politik" dan salah satu poin yang digarisbawahi oleh dia adalah lagu-lagu daerah dijadikan menjadi musik Pop. Sejak saat itu, lagu Pop Daerah membumi dan menjadi karya musik yang awam di telinga masyarakat.”

Remy juga memaparkan bahwa penilaian tidak hanya berdasar kepada lirik daerah yang digunakan. Namun juga aransemen musik autentik. “Kami mempertimbangkan bebunyian asli yang ada di dalam karya-karya yang masuk. Tidak hanya soal tema dan lirik lagunya saja,” jelas Remy.
Upaya ini dipercaya bisa membangkitkan lagi rasa cinta bangsa. Juga memperlihatkan kepada masyarakat bahwa kekayaan budaya Indonesia harus diperhitungkan karena merupakan bagian dari identitas bangsa.

“Penyelenggaraan lomba ini punya misi yang positif, setelah banyak terpaan budaya pop kontemporer dari luar Indonesia, kini saatnya musik lokal kembali diberi panggung,” jelas Sapta Nirwandar mewakili Kemenparekraf. “Setelah ramai K-Pop di Indonesia, saatnya D-Pop (Pop Daerah) juga ditengok,” paparnya, disusul gelak tawa bergemuruh di ruang rapat Kemenparekraf, Jakarta.

Pertunjukan Topeng Nusantara di Singapura


topeng,tari

Pameran dan pertunjukkan topeng dari berbagai daerah di Indonesia digelar di Singapura pada 18-21 Oktober 2012. Kegiatan ini akan menggunakan Art Science Museum, Marina Bay Sands, Singapura, sebagai arena pertunjukkan.

Pertunjukkan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja sama dengan Yayasan Prima Ardian Tana, serta Rumah Topeng dan Wayang. Melibatkan berbagai maestro seni tari Indonesia, The Majestic Mask bertujuan untuk mengenalkan kekayaan dan keragaman topeng nusantara.
Sendratari kontemporer membalut pertunjukkan ini agar dapat dikenal secara internasional. Selain itu, pengenalan legenda dari Indramayu, Solo, dan Bali juga menjadi tujuan dari pengadaan pertunjukkan ini. "Acara ini digelar agar masyarakat tahu bahwa topeng itu tidak murah," jelas salah satu maestro seni tari yang berpartisipasi dalam The Majestic Mask, Wangi Indriya.

Pameran ini merupakan pameran seni internasional pertama yang menceritakan tentang kisah asmara Kerajaan Jawa Kuno. Rahayu Supanggah sebagai music director bekerja sama dengan berbagai maestro Indonesia lainnya, seperti I Made Sidia, Sutarno Haryono, Wangi Indriya, dan Wasi Bantolo.
 

Seni Unik : Melukis dengan bubuk kopi



Satu lagi sebuah tradisi khas yang dimiliki Indonesia dan sepertinya hanya negeri kita yang mempunyai kebiasaan unik ini. Sebuah tradisi yang kerap mudah dijumpai di Jawa Timur, terutama Kabupaten Tulungagung. Tradisi itu bernama seni Cethe, yakni sebuah kebiasaan unik masyarakat yang memiliki ciri khas tersendiri dengan melukis menggunakan media bubuk kopi serta media penuangannya dilakukan diatas kertas rokok.

Tidak semua orang memiliki keahlian dalam bermain Cethe, apalagi mengingat media yang digunakan sangat sulit. Kertas pada batangan rokok yang tergolong tipis dan halus menjadi tantangan tersendiri bagi para pecinta Cethe. Begitupula bubuk kopi yang digunakan tidak sembarangan, pengolahannya perlu tangan-tangan khusus untuk menghasilkan bubuk yang sangat super halus dan kental.
Kabupaten Tulungagung sebagai sentral kopi khas, memberikan banyak sajian bubuk kopi yang bisa dijadikan untuk bahan bermain Cethe. Masyarakat Tulungagung menyebut bubuk kopi ini dengan sebutan “wedang kopi cethe”, sebuah ekspresi nama yang memang ditujukan untuk bermain Cethe. Biasanya para pengolah kopi ini mencapurkan banyak bahan-bahan tertentu yang tentunya menjadi rahasia para pemilik kedai kopi. Sebagian masyarakat menyebutnya dengan kopi ijo atau kopi hijau, bubuk kopi ini memang sangat halus dan sedikit berwarna hijau.

Kegiatan Nyethe (sebutan untuk melukis bubukk kopi diatas kertas rokok) bervariasi caranya, salah satunya yakni dengan mengendapkan dahulu kopi yang sudah dibuat didalam gelas atau cangkir kecil sampai benar-benar mengendap ampasnya.  Air kopi yang ada pada gelas tersebut sedikit demi sedikit dituang ke tempat lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan endapan ampas kopi yang sempurna (halus dan banyak). Bahkan ada yang sampai melakukan dengan cara mengendapkan air kopi menggunakan kertas atau tisu, sehingga hasil endapan bisa didapatkan dengan baik.

Setelah endapan terkumpul, para pecinta Cethe melukiskan endapan tersebut dengan bantuan batang korek api kayu, atau dengan tusuk gigi. Bahan yang runcing dan halus memang dibutuhkan untuk mendapatkan goresan yang bagus. Endapan yang sudah diambil dengan batang tusuk gigi tersebut dioleskan atau dilukis diatas media kertas pada batang rokok, disinilah seni lukis Cethe mulai dilakukan. Lukisan yang dibuat kerap berbentuk semacam motig batik, tulisan, bahkan sampai bentuk realis wajah. Sungguh tradisi yang benar-benar unik dan butuh keahlian. Karena media yang digunakan kecil dan halus, bertindak kasar sedikit akan merobek kertas media Cethe.

Jika pelukis Cethe sudah membuat gambar yang dihasilkan, kemudian lukisan itu dikeringkan dahulu sampai benar-benar kering dalam artian tidak ada sisa air pada endapan bubuk kopi tersebut. Wah,sungguh rumit dan butuh ketelatenan yang tinggi demi mendapat hasil maksimal. Tradisi ini sangat mudah dijumpai di Tulungagung, bahkan beberapa waktu sempat diadakan pulan festival Nyethe, atau perlombaan untuk mencari hasil Cethe terbagus. Bagaimana, Anda tertarik untuk melakukan kegiatan Nyethe? Tradisi negeri Kita memang terkenal unik dan beragam, kelestarian adat budaya masyarakat yang khas menjadikan Indonesia sebagai Negara beribu-ribu budaya. Kekayaan ini bernilai mahal, dan masyarakat Indonesia sendiri yang perlu menjaga dan melestarikannya. Semoga jaya selalu Indonesiaku.


Lukisan Jerami Karya Anak Negeri

Seperti yang  dilansir id.berita.yahoo.com, jerami bisa digunakan sebagai seni kolase jerami (Straw Collation Art). Seni lukisan jerami ini memang merupakan seni yang unik dan jarang ditemui.
Salah satu seniman yang menggeluti bidang ini adalah Febrantonius Sinaga. Pria berdarah Batak ini adalah salah satu seniman Indonesia yang mengangkat dan memperkenalkan seni jerami. Melalui karyanya, Febrantonius Sinaga memperkenalkan budaya batak melalui sumber daya alam berupa jerami dari kampungnya sendiri, Tarutung.
Definisi kolase sendiri adalah campuran bahan-bahan yang sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk karya seni artistik. Biasanya bahan-bahan yang digunakan berasal dari kertas, kain, kayu, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut kemudian ditempel di permukaan gambar atau kanvas.
Nah, uniknya lagi sang maestro kita, Febrantonius Sinaga menggunakan kain ulos batak sebagai kanvas. Sedangkan jerami yang dipakainya adalah jerami yang khusus didatangkan dari Tapanuli, lebih tepatnya lagi dari Desa Lumban Rihit.
Lantas mengapa harus jerami dari Tapanuli? Febriantonius sendiri menjawab bahwa ia tidak mau menggunakan jerami padi dari Jawa karena jerami Tapanuli memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan jerami Jawa. Selain itu, ukuran diameter jerami jawa yang relatif kecil membuatnya sulit untuk dipakai sebagai kolase. Faktor lainnya adalah warna jerami Jawa yang warnanya keputih-putihan.
Berbeda dengan jerami Tapanuli yang berwarna kuning emas bercampur coklat muda. Perlu JBers ketahui bahwa semua lukisan Febrantonius tidak memakai bahan pewarna sehingga warna lukisan tampak lebih alami. Inilah alasan mengapa Febrantonius Sinaga sengaja memakai jerami Tapanuli yang kualitasnya lebih bagus. Jerami Tapanuli ini berasal dari padi jenis Ramos.
Febrantonius Sinaga pun menjelaskan teknik pembuatannya. Pertama-tama , jerami dibelah dan dibersihkan. Kemudian disetrika dengan tingkat panas tertentu sehingga merata, tidak gosong dan tidak mudah patah. Setelah itu, jerami di lem dan ditempelkan diatas gambar yang telah dibuat sketsanya terlebih dahulu. Barulah dibentuk pakai gunting atau cutter. Setelah itu kolase jerami tersebut ditempelkan di atas kain ulos. Agar lebih awet dan mengilap, karyanya pun dipernis.
Febrantonius Sinaga mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu antara 10 hari sampai sebulan untuk membuat lukisan, tergantung tingkat kesulitan dalam membentuk huruf dan gambar.
JBers sebagai bangsa Indonesia boleh berbangga karena lukisan Febrantonius ini sudah populer hingga ke Singapura, Cina dan Jerman. Lukisannya pun sering terpampang di pameran-pameran seni baik lokal maupun nasional. Contohnya adalah Sumut Expo, Pekan Raya Sumatera Utara, Indonesia Christian Retail Expo dan lain-lain.

Ide kreatif dengan Disket bekas





Ada masa di mana menyimpan data bergiga-giga adalah suatu keniscayaan. Bayangkan, pada masa data komputer Anda hanya bisa disimpan dalam disket dengan ukuran maksimal 200MB. Bisa Anda hitung, berapa banyak disket yang Anda butuhkan untuk menyimpan 1GB file dalam komputer anda. Sementara saat ini, Anda bisa menyimpan data 1 TB dalam flash disk mungil saja.

Penggunaan disket ini populer di era 1980an sampai 1990an saat Personal Computer (PC) membutuhkan penggunaan software tambahan, pengalihan data dan menyimpannya sebagai cadangan. Berkembangnya sitem operasi seperti Window dan software seperti Adobe Photoshop, membuat disket menjadi benda yang sangat dibutuhkan bagi para pengguna komputer.

Ada tiga macam ukuran disket yang dapat Anda olah: ukuran 8 inch, 5 1/4 inch dan 3 1/2 inch. Biasanya ukuran 3 1/2 inch ini yang masih banyak di temui. Pada tahun 1996 seperti pernah dikutip Bussiness Week, diperkirakan ada sekitar 5 juta disket yang digunakan.

Dan di akhir tahun 1990an, penggunaan disket ini mulai tergantikan dengan munculnya teknologi penyimpanan dalam Compact Disk (CD) dengan kapasitas yang lebih besar.

Jika Anda masih menyimpan disket-disket peninggalan dua dekade lalu, jangan buru-buru dibuang. Anda bisa mengolahnya menjadi tempat penyimpanan lain.
Dengan memanfaatkan disket-disket bekas tersebut Anda dapat mengubahnya menjadi keranjang, tas, kotak serbaguna, notebook. Bukan hanya itu, kotak wadah disketnya sendiri, bisa Anda sulap dengan menjadi desk organizer.

Lubang tambahan pada disket untuk menyambungkan pengikat plastik bisa Anda kerjakan dengan
menggunakan solder panas. Besar kecil keranjang, tas atau kotak yang bisa Anda buat bergantung dari jumlah disket yang anda miliki.
Cara membuatnya mudah dan tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Anda hanya perlu menyambung-nyambung disket tersebut dengan pengikat plastik yang dengan mudah bisa Anda dapatkan.  
Sementara untuk membuat desk organizer dari kotak wadah disket, Anda hanya perlu membukanya dan menempelkan dua buah kotak dengan posisi saling berpunggungan dengan menggunakan perekat bolak-balik, lalu melapisinya dengan kertas kado atau kertas bekas majalah. 
Disket ini biasanya dibuat dari bahan vynil polymer dan polyvinyl chlorine yang kuat dan tidak mudah rusak. Namun jika dibuang menjadi sampah, dibutuhkan waktu 50 sampai 80 tahun untuk bisa terurai.

Dengan mengolah disket-disket yang sudah tidak terpakai ini, Anda bisa membantu mengurangi sampah plastik dan memberi manfaat baru dalam kehidupan keseharian Anda.

Meski Buta, Anak Tujuh Tahun Ini Mahir Bermain Musik Jazz

Jose Andre Montano Baina yang terlahir buta, memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang musik. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi talenta seseorang.

Anak berusia 7 tahun ini, memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain drum dan piano. dari semua genre musik yang ada, musik Jazz lah yang paling digemarinya.

Sang Ayah pun bangga akan talenta yang di miliki anaknya, menurutnya seakan-akan, musik Jazz sudah melekat dalam diri Jose sejak dia lahir.

Berkat bakatnya yang luar biasa itu, Jose sudah sering tampil di beberapa acara resmi seperti Istana Legislatif di Bolivia, tampil dengan beberapa musisi ternama seperti rocker asal Bolivia, Glen Vargas.


Teater Boneka Indonesia di Washington


foto

Tiga ratus kursi di Kennedy Center Millenium Stage sudah ludes sejak tiket Papermoon Puppet Theatre diumumkan resmi penyelenggara pertunjukan, NEFA (New England Foundation for the Art), kepada publik. Kennedy Center--gedung pertunjukan paling bergengsi di Washington DC--pada Sabtu malam, 8 September 2012, banjir pencinta seni boneka dan teater se-Washington DC.

Di jantung ibu kota Amerika Serikat ini, teater boneka asal Yogyakarta bernama Papermoon Puppet Theatre tampil memukau publik Amerika. Decak kagum dan tepuk tangan membahana tak henti dari para hadirin pada penampilan perdana mereka malam itu.

Drama teaterikal boneka yang digagas pasangan muda seniman teater Indonesia, Maria Tri Sulistyanti dan Iwan Effendi, berkisah tentang sejarah gelap Indonesia 1965. Pasca-30 September, penculikan dan pembunuhan tanpa pengadilan terjadi hampir di semua tempat di Indonesia.

Sejarah gelap ini kemudian menjadi tema sentral alur cerita Papermoon Puppet Theatre yang bertajuk "Mwahtirika". Mwahtirika yang dalam bahasa Swahili berarti "korban". Memotret secara sederhana, cerdas, dan kritis tentang korban ketidakadilan yang terjadi di Indonesia di era tahun 1965.

Terinspirasi dari kisah nyata di Indonesia, Mwahtirika tampil dengan kisah drama sendu keluarga kecil boneka. Baba, sang ayah yang menjadi orang tua tunggal yang sederhana dan rendah hati; Moyo, anak sulungnya yang berusia 10 tahun yang peduli pada keluarga; dan Tupu, si bungsu yang berusia 4 tahun yang selalu merasa bahagia dengan tiupan peluitnya yang makin lama makin lemah.

Sang ayah ditangkap dan tak pernah kembali setelah dibawa pergi oleh serdadu bersenjata hanya karena sebuah balon merah yang tak sengaja ditinggalkan di depan rumah. Moyo pergi mencari sang ayah. Sayangnya, ia pun hilang dan tak pernah kembali. Tupu yang malang tertinggal sendirian, yang kemudian ditelan kesunyian, hilang tanpa pesan entah ke mana.

Plot cerita teater boneka tanpa percakapan verbal antar-tokoh-tokohnya berhasil menyampaikan pesan pada publik Amerika tentang penangkapan dan eksekusi tanpa pengadilan yang menghancurkan sebuah keluarga tanpa sisa pasca-penumpasan Gerakan 30 September 1965 di Indonesia.

Tanpa perlu berkata-kata, Mwahtirika berhasil membawa kisah sejarah kelam Indonesia yang memilukan pada dunia tanpa harus menghakimi dan menggurui penonton. Alur cerita yang cerdas ditambah tata cahaya, suara, dan dekorasi panggung yang sempurna membuat drama Papermoon Puppet Theatre ini tampil indah berkilau di mata penikmat seni teater di Washington DC. Apalagi untuk publik Amerika yang belum pernah mendengar nama Indonesia dan sejarah kelamnya.

Papermoon Puppet Theatre, teater boneka asal Yogyakarta, berhasil menjadi teater kelas dunia yang memperkenalkan Indonesia secara jujur, indah, dan cerdas pada publik Amerika.

Selain berpentas di Washington DC, Papermoon Puppet Theatre yang hadir di Amerika atas undangan pemerintah Amerika Serikat juga akan manggung di enam kota lainnya hingga awal Oktober 2012, yaitu di Easton (Philadelphia), Huntingdon (Philadelphia), Lewisburg (Philadelphia), West Liberty (Indiana), Providence (Rhode Islands), dan New York.

VICTORIA SIDJABAT | WASHINGTON DC / TEMPO

Karya Seni Rumah Sempit di Warsawa


"Ini semacam peringatan untuk keluarga saya," kata Keret. Keluarga ayah dan ibunya tewas saat Holocaust saat Nazi Jerman menduduki Polandia. Kakek dari pihak ayahnya pun meninggal di Warsawa pada 1944 saat melawan Nazi.

Bangunan itu diberi nama Keret House, dari nama keluarga si penulis Israel tersebut. Menurut Keret, ia hanya mengunjungi Warsawa dua kali setahun, maka penghuni lain bisa ikut merasakan hidup di rumah sempit ini secara gratis.

Rumah baru ini lebarnya hanya 1,2 meter, namun memiliki kamar mandi, dapur, dan sebuah kamar tidur. Penghuni pertamanya, penulis asal Israel, pindah akhir pekan lalu.
Arsitek Jakub Szczesny mengatakan Jumat lalu bahwa ia merancang rumah dua lantai yang terbuat dari aluminium dan plastik ini tiga tahun lalu untuk mengisi ruang kosong antara rumah periode pra-perang dan sebuah blok apartemen modern di tengah kota Warsawa.

Yayasan Seni Modern Polandia dan Balai Kota Warsawa turut mendanai proyek ini, yang menurut mereka adalah sebuah karya seni. Namun tempat ini tak mudah ditinggali penghuninya.

Bangunan bentuk segitiga ini tingginya 9 meter dan memiliki panjang 10 meter dari depan ke belakang.

Metal serta pipa aluminium mendukung struktur utamanya setinggi 3 meter di atas tanah, para pengunjung akan menaiki tangga metal dan menyelinap melalui sebuah lubang untuk memasuki gedung ini.

Di lantai dasar terdapat toilet serta pancuran air, dapur lengkap dengan lemari serta bak cuci piring, meja untuk dua orang, dan sofa bean bag. Terdapat tangga besi untuk naik ke lantai dua, di situ ada kasur ukuran dobel, meja, dan sebuah kursi.

Pada konferensi pers Jumat lalu, Szczesny mengatakan bahwa bangunan ini mencapai dua tujuan: mengisi ruang kota yang kosong serta menghubungkan antara tragedi Perang Dunia II di Warsawa, saat lebih dari setengah kota hancur, dengan bangunan modern yang muncul sesudahnya.

Penghuni pertama yang pindah Sabtu lalu adalah Etgar Keret, penulis asal Israel yang kerabatnya meninggal di Polandia saat Holocaust.

Soundrenaline Festival Rock 2012

Tak terasa, tahun berganti, waktu berlalu. Soundrenaline telah sepuluh kali menggelar pesta musik bagi maniak rock Indonesia. Ada rekor baru berupa umur panjang sebuah festival.
Kali ini, bertema "Rhythm Revival", Road to Soundrenaline 2012 akan kembali dipanggungkan, mulai pukul 14.00 WITA Sabtu 13 Oktober 2012 di Lapangan Parkir Trans Studio, Makassar. PT HM Sampoerna Tbk sebagai penyelenggara menggandeng Kilau Indonesia menjadi promotor dan event-coordinator.
Pertama kali diadakan pada 2002, inilah dia festival yang seolah-olah hendak menapaki kembali jejak-jejak yang pernah dirintis Log Zhelebor di era 80-an berupa konsep pertunjukan orkes keliling (concert-tour). Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, hanya sekali Soundrenaline absen, di tahun 2010.

Sekira 500 band nasional telah berjingkrak di panggung. Musisi mancanegara sempat pula diundang unjuk kebolehan. Sepuluh penampil asing pernah main di Soundrenaline seperti The Weekend (Kanada), The Cassanovas (Australia), Noise Conspiracy (Swedia), Crowned King (Kanada), INXS (Australia), Saw Losser (Singapura), Mike Tramp (Amerika Serikat), Skid Row (AS), Dearest (Kanada), Young & Restless (Australia).

Soundrenaline seperti album yang merekam banyak lagu. Ia menyimpan sejarah perjalanan karir grup musik Indonesia. Slank mengukuhkan nama besarnya sebagai langganan bernyanyi di festival ini, yang pertama kali dihelat di Parkir Timur Senayan, Jakarta, sepuluh tahun silam.

Nidji dapat hadiah tiket nonton konser The Police di Paris setelah dinilai sebagai band yang mampu menyuarakan perubahan sesuai tema 'Sounds of Change' pada Soundrenaline 2007. Setelah tampil di Soundrenaline 2008, J-Rocks mengecap pengalaman rekaman di Abbey Road, London, di studio yang sama tempat empat sekawan legendaris yang termasyhur The Beatles merekam hits-hitsnya, dulu.
"Soundrenaline 2012 ingin mengajak para pencinta musik untuk menikmati musik nasional yang berkualitas." ujar Brand Manager A Mild, PT HM Sampoerna Tbk Hartawan Adi Kusuma kepada Okezone
Tak pelak lagi, inilah ikon festival konsisten yang menjadi simbol apresiasi musik nasional untuk menjadi tuan besar di rumah Indonesia kita sendiri.

Guns 'N' Roses konser perdana di Indonesia

Setelah mendapat kabar mengejutkan kedatangan Guns N'Roses (GN'R) di Jakarta, bagi Anda pencinta GN'R, sudah bisa memeroleh tiket konsernya mulai hari ini. Axl dkk dijadwalkan menggelar konser perdananya di Indonesia, pada 15 Desember mendatang. 

Dengan venue Lapangan D, Senayan, Jakarta, Anda dapat melihat aksi Axl dkk. Indonesia juga wajib berbangga hati, sebab Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang dilewati tur dunia mereka. "Tiket untuk Guns N' Roses live in Jakarta mulai dijual hari ini, 17 Oktober, dan kalian bisa mendapatkannya di Rajakarcis. Tiket akan berkisar antara USD73 sampai USD115, dan untuk kelas VIP USD208. Untuk informasi lebih lanjut bisa mencarinya di www.gunsnroses.com," tulis situs resmi Gn'R, seperti dikutip dari Okezone, Rabu (17/10/2012). 

Sekadar informasi, pihak Indika Production selaku promotor konser telah membaginya menjadi tiga kelas, yaitu VIP Rp2 juta, Festival A Rp1,1 juta, dan Festival B Rp700 ribu.

Anugrah Bintang Luminar 2012


 

10 nama tokoh berbakat di berbagai bidang memenangi ajang "Anugerah Bintang Luminar 2012" yang dihelat bulan lalu. 

10 nama tokoh-tokoh terbaik di bidangnya itu adalah
1. Aktris Film/Televisi: Christine Hakim
2. Aktor Film/Televisi: Deddy Mizwar
3. Penyanyi Solo - Wanita: Vina Panduwinata
4. Penyanyi Solo - Pria: Iwan Fals
5. Penyanyi Duo/Band: Slank
6. Pembawa Acara Televisi - Wanita: Becky Tumewu
7. Pembawa Acara Televisi - Pria: Andy F Noya
8. Perancang Mode: Edward Hutabarat
9. Pengabdian Seumur Hidup: Waljinah
10. Pilihan Masyarakat (People's Choice Award): Agnes Monica

Penghargaan yang akan diberikan secara berkala setiap satu tahun tersebut, merupakan ajang penghargaan independen dan memiliki kredibilitas yang diberikan kepada individu-individu unggulan Indonesia yang dikenal luas atas karya dan kontribusi mereka di bidang hiburan dan mode.
Para jawara penerima penghargaan Bintang Luminar akan diabadikan di Avenue of The Stars di Lippo Mall kawasan Kemang Village, Jakarta Selatan.

Anugerah Bintang Luminar (ABL 2012) adalah penghargaan bagi tokoh yang menginspirasi publik Indonesia karena prestasi, komitmen, dan kontribusi di bidang seni, hiburan dan mode Indonesia.
Bertempat di Balai Kartini, Jakarta, Yayasan Bintang Karya Cipta menggelar acara Malam Anugerah Bintang Luminar 2012 yang dipersembahkan bagi para tokoh yang terpilih dari 10 nominasi dalam penghargaan ini.

Anugerah Bintang Luminar 2012 sendiri merupakan sebuah penghargaan yang digagas oleh Yayasan Bintang Karya Cipta, sebuah lembaga non profit yang memiliki kepeduliaan mengangkat cipta, karya seni, dan budaya Indonesia.

Pentalogi Metateater Aryo 5 Unsur Alam 4 Penjuru Angin



Pentas Pentalogi Metateater Aryo 5 Unsur Alam 4 Penjuru Angin mencapai puncaknya pada Jumat (5/10) yang lalu. Pertunjukan unsur ether dengan judul "I'm not the body" ini dihelat di Kantor Tribun Pekanbaru, Jalan Haji Imam Munandar.

Selain pentas metateater, dalam pertunjukan Jumat malam itu, juga ditampilkan berbagai macam acara kesenian. Misalnya jaranan, pembacaan puisi, dan gabano.

Pertunjukan gabano, kata Aryo, merupakan hal yang cukup unik. Menurutnya, gabano merupakan sebuah seni tradisi dari Kabupaten Kampar.

Pada pementasan itu, Aryo menggandeng grup Dzikiu Gabano dari Desa Batu Belah Kampar. Grup gabano ini, sudah cukup lama sesekali berkolaborasi dengannya dalam pementasan metateater.

"Sejak tahun 1996 lalu," kata dia.

Yang menarik, ucapnya, pemain gabano yang akan pentas nantinya seluruh personelnya sudah berusia lanjut. Rata-rata, sembilan personel gabano yang akan beraksi di Tribun, sudah berusia 70-an tahun.

Namun faktor usia tidak menghalangi mereka berkreatifitas. Personel yang sebagian besar merupakan penyadap karet tersebut, masih cukup eksis dalam dunia pertunjukan gabano.

Sebelumnya, jelas Aryo, grup ini pernah tampil bersama untuk merayakan ulang tahun sebuah statiun televesi swasta. Selain itu, grup yang sama ini pernah juga melakukan pementasan dalam peluncuran buku karya seorang tokoh Riau.

Seni gabano jelas Aryo, adalah sebuah kesenian yang berunsur musik rebana untuk mengiringi alunan dzikir yang dikumandangkan pemain-pemainnya. "Ritme dari gabano tidaklah monoton," ucapnya.

Diceritakan Aryo, pemain gabano yang akan pentas bersamanya merupakan seniman-seniman sejati. Orientasi mereka adalah mempertahankan kesenian ini agar tetap lestari. Tidak tergerus oleh arus budaya luar yang mengalir deras.

Dalam melestarikan seni tradisi ini, bahkan seorang yang disebut Aryo sebagai Datuk Gabano, rela bersepeda untuk datang ke tempat pementasan. Dia pun rela dibayar dengan upah yang relatif kecil.

Dikisahkan Aryo, gabano memberikan semangat hidup kepada personel-personel Dzikiu Gabano. Pernah suatu kali, Datuk Gabano sakit ketika hendak melakukan pementasan.

Semula, personel lainnya tidak mengijinkan Ocu Bano, sebutan lain Datuk Gabano, mengikuti pentas. Tentu hal itu dilatar belakangi pertimbangan kesehatannya.

Namun, dia bersikeras agar dirinya bisa mengikuti pementasan gabano. Akhirnya, rekan-rekannya pun menyerah dan kemudian mengijinkannya ikut latihan.

"Pada hari H pementasan, dia sudah sembuh total. Gabano adalah hidupnya," kata Aryo.

Sementara, antara gabano yang soft dan metateater yang absurd, tidaklah menjadi penghalang kekompakan kolaborasi antara keduanya. "Kami sudah sering pentas bersama. Silahkan saja datang ke Tribun Jumat malam besok untuk menyaksikan kekompakan kami," tutur Aryo.

Ajeng, Kesenian Karawitan Langka


detail berita

Pada 1930-an, ajeng adalah kesenian yang mengalami masa keemasan di wilayah Karawang. Namun, sekarang ini keberadaannya sudah semakin sulit ditemui.

Menurut beberapa tokoh kesenian Karawang, kata ajeng berasal dari kata wilujeng atau pangajeng- ngajeng yang berarti menyambut tamu. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada saat penerimaan tamu agung yang dikolaborasi dengan tari soja (penghormatan) kepada tamu yang datang ke Karawang pada saat itu.

Bahkan ajeng juga dijadikan sebagai media untuk menghantarkan atau mengarak pengantin keliling kampung. Biasanya kesenian ini dipentaskan dua kali, siang dan malam hari.

Pada siang hari, kesenian ini dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Pementasan ini untuk mengarak pasangan pengantin. Sementara malam harinya, sekira pukul 20.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB kesenian ini sebagai pelengkap pesta.

Tidak sedikit warga yang tertarik mengundang ajeng untuk melakukan pagelaran karena ingin mendengarkan alunan musik yang dimainkan dalam tangga nada pelog (laras) yang berasal dari alat bunyi- bunyian, seperti kendang, ketuk, gong, saron, bonang,kedempung, kecrek, dan terompet.

Kesenian ajeng telah menyatu dengan kehidupan masyarakat pada waktu itu, di mana alunan nada yang ditampilkan tanpa menghadirkan juru kawin ini mampu mengoptimalkan fungsi waditra dalam menyampaikan lagu dalam bentuk instrumental yang dinilai memiliki kekuatan magis.

Alunan musik karawitan yang bertautan ini menimbulkan harmoni irama yang mampu mempengaruhi jiwa dan menimbulkan rasa kagum terhadap wibawa seni yang ditontonnya itu, sehingga mereka seolah dibawa untuk mengingat keagungan para leluhur yang sudah meninggal.

Lagu-lagu yang dimainkan juga bentuk khayalan dan penghormatan mereka akan jasa para leluhur yang berjasa membuat sawah yang luasnya mencapai ribuan hektare, mereka yang tekun bekerja, suka menolong, jujur, dan memiliki sifat pemberani.

Dalam perkembangannya, kesenian ajeng yang termasuk kesenian buhun ini telah menginspirasi munculnya kesenian khas Karawang lainnya, seperti topeng banjet. Kesenian ini mengambil lagu-lagu dari ajeng. Hal itu terlihat dalam lagu Sulanjana, Gonjingan, dan Tikar Loger.

Berdasarkan penuturan Abah Iying, pelaku kesenian ajeng, dirinya pernah melakukan pementasan di depan Ratu Belanda Wilhelmina ketika berkunjung ke Kabupaten Karawang. Pertunjukan itu dilakukan dua kali di Alun-alun Karawang. Abah Iying mengaku bangga bisa memperkenalkan kesenian itu di depan tamu terhormat.

Dalam pementasannya, ajeng membawakan 72 lagu secara terus-menerus selama dua malam. Tak heran, jika masa kolonial menjadi masa keemasan kesenian ajeng. Begitu juga pada saat revolusi kesenian ini masih bertahan.Pada masa itu hampir ada delapan grup kesenian ajeng di Karawang

Tercatat ada grup Ciong di Selang, Telagasari; Grup Gateuw di Pangasinan, Telukjambe; Grup Kaman di Karangpawitan; Grup Rusman di Lemah Duhur, Rawamerta; Grup Nyumplong di Jayanegara, Cikampek; Grup Alip di Kobakbiru,Telukjambe; Grup Astem di Klari; dan Grup Entuk di Lamaran, Karawang.

Pelaksana Bidang Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang Kosasih mengaku sudah menginventarisasi berbagai warisan seni dan budaya Karawang. Menurut dia, hingga saat ini ajeng sudah turun-temurun sampai empat generasi. Hanya, saat ini tinggal dua orang saksi hidup atas kesenian itu, yakni Abah Iying dan Abah Bawon yang usianya sudah di atas 80 tahun.

Kosasih menyebutkan, pudarnya kesenian ajeng terjadi ketika memasuki orde baru, di mana serbuan musik modern, baik dalam negeri maupun luar negeri menggeser kesenian tradisional di masyarakat.

Penyebab hampir punahnya ajeng dikarenakan kesenian ini cenderung tertutup karena regenerasinya hanya dilakukan di lingkungan keluarga. Guna menghidupkan kembali kesenian ajeng,pada 2005 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat berusaha mengangkat kembali kesenian tersebut.

Arisan Teater, Menghidupkan kembali Seni Peran di Aceh

Ilustrasi (Foto: atjehlink)
Prihatin dengan makin meredupnya seni peran, Seuramoe Teater Aceh (STA) menggelar Arisan Teater Aceh dengan melibatkan sejumlah komunitas teater di provinsi itu.

Kegiatan dipaketkan dalam bentuk pementasan teater, workshop, pemutaran video teater, serta rembug bersama digelar pada 5 hingga 7 Oktober di Gedung Apec, Banda Aceh. Ketua Panitia, Mirja Irwansyah, mengatakan bahwa kegiatan ini juga untuk memupuk budaya keberagaman di tengah masyarakat.

"Kita membuat workshop penyutradaraan, dengan pemateri Ampon Yan, workhsop keaktoran atau olah tubuh dengan pemateri Mustika Permana, dan workshop penulisan naskah yang akan diisi oleh Fauzan Santa," katanya, dalam siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (2/10/2012).

Menurut Teuku Zulfajri, Sekjen STA, kegiatan ini dimulai dari kegelisahan para pelaku seni teater di Aceh, dimana dulu seni teater begitu berkembang dan punya tempat di hati orang Aceh. "Namun, kini sudah tidak lagi. Apalagi kelangkaan informasi antar kelompok teater di Aceh menjadi kendala untuk pertumbuhan teater sendiri," ujarnya.

Aceh dinilai harus banyak belajar dari daerah lain yang rutin membuat event khusus, sehingga komunikasi antar kelompok teater itu bisa terjalin baik.  "Demi perkembangan teater di Aceh, kegiatan seperti arisan teater ini perlu disukseskan oleh para pelaku seni, dan sepantasnya pemerintah memperhatikannya," sebutnya.

Fajri menambahkan, kegiatan ini juga sebagai upaya pelestarian budaya lokal, di tengah himpitan budaya-budaya asing. "Itu landasan kita membuat arisan yang kemudian kami beri tema budaya meningkatkan persatuan pluralisme, pemberdayaan teater di masyarakat Aceh," tutupnya.

Pameran gambar 3D Ricky Yanuardi

Berita Satu
Egocentris menjadi tema pameran tunggal karya Ricky Yanuardi sebagai rangkuman perjalanannya sebagai seniman street art selama ini.
Sejak kemunculanannya di arena street art Jakarta, Ricky Yanuardi berhasil mengembangkan dirinya sebagai seniman yang menggeluti dunia graffiti dan mengenalkan FINE (Font In New Evolution) sebagai identitasnya dalam blantika seni gambar.
Ditemui saat pembukaan pameran tunggal seni gambar Ricky Yanuardi di Garduhouse Galerry, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Ricky mencoba menggabungkan antara seni gambar dan graffiti yang berevolusi dalam graffiti 3 dimensi.

“Awalnya aku sangat kesulitan dalam mengekplorasi bentuk 3 dimensi. Kendala terbesarnya biasanya peralatan yang kurang memadai, tak ada teman untuk berdiskusi, sampai kesulitan dalam mencari tutorial untuk membuat karya graffiti 3 dimensi yang baik dan benar, namun dari kendala itu aku tak patah semangat sehingga saat ini aku biasa ciptakan karya bisa disaksikan disini,” ungkap Ricky.
Tema pameran tunggal karya Ricky Yanuardi ini adalah egocentris dimana tema ini berasal dari rangkuman perjalanan karirnya sebagai seorang seniman street art. 

“Dalam pameran ini aku ingin membawa penikmat seni terutama seni gambar 3 dimensi untuk mengenal 3 dimensi tersebut diantaranya dunia gelap, kejam dan ambisius yang aku tuangkan dalam kanvas, kertas hingga instalasi,” ungkapnya.
Pameran tunggal karya Ricky Yanuardi tersebut digelar di Gardu House Gallery Caburator Spring, Jl.Veteran Raya No. 13, Tanah Kusir Jakarta Selatan. Pameran akan berlangsung hingga 28 Oktober mendatang.

Seniman Korea Beraksi di Indonesia



Edwin’s Gallery memamerkan beberapa karya-karya para perupa Korea beraliran contemporary art. Bagi Edwin’s Gallery yang tak lain adalah salah satu Indonesian Contemporary Art Gallery, aktivitas ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada tahun 2008 dan 2011, Edwin’s Gallery membuat pameran tunggal karya-karya seni patung gubahan Yi Hwan kwon. Pematung ini dengan pendekatan visualnya yang unik – berbasis realistic, menyerupai bayangan, atau refleksi dalam kaca yang dianggap fenomenal.
Pameran karya para perupa muda Korea kali ini menghadirkan karya dari 12 perupa (muda usia), dengan pendekatan visual yang variatif. Karya-karya dua dimensional (lukisan, atau multi media), dan karya-karya tiga dimensional, menunjukkan gejala visual masa kini; yang ditandai dengan pilihan bentuk sederhana,dan tema-tema yang tak terlalu rumit.
Gerak seni rupa Kontemporer Korea sangat dinamis. Hal semacam ini terjadi antara lain karena terdukung oleh fasilitas (infrastruktur) yang mapan dan saling mendukung, sebutlah dari pendidikan seni rupa, galeri seni rupa, museum seni rupa, event-event prestisius (seperti Busan Biennale, Busan Sculpture Project, jaringan, kritikus, curator, kolektor yang mapan dan saling menopang.
Mobilitas seniman, baik horizontal maupun vertical, mendapatkan ruang dan jalan yang kompetitif. Atmosfir kreatif yang baik aspek penciptaan, maupun penyelenggaraan event untuk memperoleh ruang dan dukungan dari banyak pihak. Institusi yang berpotensi memiliki kaitan erat dengan aktivitas seni rupa, misalnya penerbangan, bank, industri media, property, dan semua menjadi pendukung (sponsor) yang serius. Baca artikel menarik lainnya Patung Dalam Contemporary Art

Google Chrome Open Spaces Apresiasi Seni Jalanan

Mendukung kreativitas seni jalanan yang diwujudkan melalui sentuhan digital, Google Indonesia memperkenalkan Chrome Open Spaces. Raksasa mesin pencari ini mengumumkan platform baru untuk berkarya, memungkinkan bagi penggunanya untuk membuat karya seni lukisan atau gambar dengan tools yang disediakan Chrome Open Spaces.

Melalui situs www.openspaces.co.id, pengguna dapat menjelajahi kreativitas dan memamerkan karya digital painting buatannya ke publik.  Diperlukan login untuk dapat mengakses Chrome Open Spaces. Platform ini juga memungkinkan sebagai wadah bertemunya kreator seni dengan para penikmat seni lukis maupun gravity art. Platform ini selain sebagai wadah untuk mempertemukan komunitas artist dan apresiasi dari khalayak, juga memungkinkan bagi pencipta seni untuk nantinya dapat memajang gambar ciptaannya ke beberapa dinding yang ada di tempat umum.Dinding tersebut yang ada di wilayah Jakarta dan Bandung, melalui proses seleksi dari jumlah voters terbanyak. 

Sanchia Hamidjaja, Professional Graphic Illustrator yang mendemonstrasikan Chrome Open Spaces menuturkan, platform ini bisa menjadi media baru untuk berekspresi secara digital. Paling tidak, ini bisa dijadikan sarana yang aman dan nyaman untuk berkreasi, ketimbang street art jalanan yang mungkin identik dengan aksi corat-coret dinding, di mana ide dituangkan pada media yang tidak tepat, serta kondisi terik matahari di luar ruangan yang bisa mengganggu sang kreatornya."Mungkin, apa yang orang gak bisa bikin di kanvas, bisa di media digital ini. Tujuan ini kan, nantinya bisa dijadikan dari digital ke media yang real," pungkas Sanchia.

Maroon 5 Sukses bikin Histeris Jakarta



Band asal Los Angeles Maroon 5 menggelar konser bertajuk Overexposed Tour di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/10) malam.

Begitu vokalis Maroon 5 Adam Levine masuk dan menyanyikan lagu hits mereka, Payphone, para penonton pun langsung berteriak histeris. Ini merupakan kedua kalinya mereka singgah ke Jakarta untuk menggelar konser, setelah tahun lalu juga sukses menghibur para penggemarnya di Ibu Kota.
Penataan panggung dan lighting yang memukau juga sepertinya mendukung konser mereka kali ini hingga terlihat lebih mewah. Tidak kurang dari 17 lagu hits mereka dinyanyikan malam itu, seperti Sunday Morning, If I Never See Your Face Again, Wake Up Call, Misery, dan This Love.

Namun yang membuat konser ini tidak terlihat monoton adalah beberapa lagu yang dinyanyikan medley dan digabungkan dengan lagu-lagu milik band lain. Salah satunya ketika mereka menyanyikan lagu Seven Nation Army milik band The White Stripes.
Untuk lagu penutup, mereka menggabungkan tiga lagu, mulai dari Don’t You Want Me dari The Human League, dengan Sexy Back dan Moves Like Jagger. Konser pun akhirnya ditutup dengan ucapan terima kasih dari Adam, sambil berjanji untuk kembali lagi keesokan harinya, Jumat (5/10), untuk konser hari kedua.

Maroon 5 adalah band yang dibentuk pertama kali pada 1994 dengan nama Kara’s Flowers. Baru kemudian pada 2002, band yang beranggotakan Adam Levine, Jesse Carmichael, Mickey Madden, James Valentine, dan Ryan Dusick, mengganti nama band dan merilis album Songs About Jane yang sukses mendapat triple platinum berkat penjualannya di seluruh dunia.
Pada 2006, drummer Ryan Dusick digantikan dengan Matt Flynn setelah mengalami cedera tangan usai konser. Sedangkan untuk konser di tahun 2012 ini, Jesse Carmichael yang juga teman masa kecil Adam memutuskan untuk hiatus dan digantikan sementara oleh PJ Morton untuk keyboard.
Sejumlah penghargaan pernah diraih oleh Maroon 5, diantaranya penghargaan sebagai Best New Artist saat Grammy Awards tahun 2005. Mereka juga pernah meraih penghargaan lainnya untuk lagu This Love dan Makes Me Wonder.

Bambang Suhartoyo, Pelukis 3D

1349104322818955126
Bambang Suhartoyo atau yang sering dikenal dengan sebutan BASUTO menggelar pameran lukisan 3 Dimensi di rumahnya. Anggota TNI Marinir yang sedang memasuki masa persiapan pensiun ini, membuktikan ucapannya, bahwa berkesenian tak terhalang ruang dan waktu. Buktinya hari Minggu 30 September 2012 dirinya bersama Upit rekannya, menggelar pameran lukisan di kediamannya jalan Pisang Tambakreja, Cilacap.
Banyak rekan seniman yang hadir menyaksikan gelaran acara sehari tersebut. Selain Perupa Senior Hadi Wijaya, dan juga para perupa se-Banyumas Raya, hadir pula ketua Dewan Kesenian Cilacap Nasruddin Mudaff turut mengapresiasi acara tersebut.
Pameran yang digelar pertama kalinya itu menghadirkan nuansa yang berbeda. Tak seperti pameran biasanya. Lukisan yang dipamerkan saat ini adalah lukisan yang tidak seperti kita bayangkan. Jika biasanya pameran lukisan digelar dengan memamerkan lukisan yang tertuang di kanvas, kali ini, Basuto dan Upit menggelar lukisan di lantai (Paving) Dan untuk bisa menikati lukisan tersebut harus pada jarak tertentu..
Bambang Suhartoyo mengaku butuh waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk bisa menyelesaikan lukisan 3 dimensi tersebut. Dibutuhkan kosep yang matang serta perhitungan yang tepat, agar nantinya lukisan tersebut benar-benar menjadi lukisan 3 Dimensi.

Mengenai gelaran acara pameran lukisan tersebut, Upit yang juga memamerkan karyanya bersama Basuto ini menyatakan pesan kepada Pemerintah terkait dengan pentingnya ruang berekspresi bagi seniman. Ia menyatakan sangat perlu di Cilacap dibangun Gedung Kesenian. Karena selain sebagai pusat berkumpulnya segala aspek kesenian, gedung kesenian bisa menjadi simbol majunya kesenian di Cilacap. “Jika di kota itu ada Gedung Kesenian, itu tandanya Pemerintah peduli dengan seniman. Tapi yang terjadi saat ini adalah, pemerintah Cilacap belum mencintai kesenian, dan belum memahami kesenian sebagai income terbesar bagi daerah!” ungkapnya sembari menyantap mendoan yang disuguhkan disaat pemran berlangsung.
Begitu juga Hadi Wijaya, perupa asal Banyumas, yang membeirkan apresiasi dan dorongan akan dibangunnya Gedung Kesenian di Cilacap. “Saya menyambut baik usaha pemerintah Cilacap memberikan ruang apresiasi bagi seniman dengan memanfaatkan gedung-gedung yang mangkrak di Cilacap.” Hal itu bisa diolah oleh seniman menjadi gedung kesenian yang representative sesuai dengan kebutuhan tiap individu seni yang ada di Cilacap.”
Namun demikian meski usulan mengenai Gedung kesenian belum juga menemui titik temu, Basuto dan juga Upit tak pernah menyerah. Mereka tetap berkarya untuk kemajuan dunia Seni di Cilacap.

13491047341948291622 
1349104511458526153

Siam Niramit, Pertunjukan Teater Terbesar di Dunia

Siam Niramit adalah Show paling spektakuler di Bangkok yang menampilkan cerita sejarah kerajaan, adat istiadat, dan budaya di Thailand. Show ini terdaftar di Guinness World Records, sementara Badan Pariwisata Thailand, Tourism Authority of Thailand (TAT) tahun 2010 menobatkan Siam Niramit sebagai pertunjukan akbar terbaik di Bangkok.

Secara keseluruhan, show berjudul “Journey to The Enchanted Kingdom of Siam" ini mengisahkan tentang sejarah kerajaan Siam hingga akhirnya berdiri negara Thailand . Cerita dimulai dari berdirinya Kerajaan Ayutthaya yang menjadi cikal bakal Kerajaan Thai pada pertengahan abad ke 14. Kota Ayutthaya adalah kota tempat Raja Thailand pertama bergelar Rama I memimpin rakyatnya. Thai sendiri berarti kebebasan. Pada tahun 1932 sebuah revolusi tak berdarah terjadi dan menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi Thailand pada tahun 1939. Rangkaian cerita juga mengisahkan datangnya pedagang dari Tiongkok dan India yang banyak mempengaruhi kebudayaan Thailand.

Pertunjukan budaya kolosal yg berdurasi 80 menit ini sangat mengundang decak kagum. Baik dari totalitas para pemainnya yang mencapai 150 pemain dengan 500 kostum, maupun keindahan dan kreativitas tata panggungnya. Sejak pertama kali diperkenalkan tahun 2005 lalu, gedung pertunjukan megahberkapasitas 2000 seat ini selalu dipadati pengunjung. 

Yang menarik, pertunjukkan Siam Niramit dapat dikemas sedemikian rupa hingga menjadi tontonan seni tradisional yang sangat elegan dan tidak membosankan. Bayangkan, penonton dibuat terpukau dengan panggung yang dapat berubah setting dalam hitungan detik. Padahal setting yang ditampilkan mempunyai tingkat artistik tinggi.

Sebagai ilustrasi, ketika penonton tengah dibuai dengan setting istana, tiba-tiba panggung berganti dengan suasana pesisir pantai lengkap dengan perahu yang tengah ditumpangi seorang biksu. Dalam hitungan detik kemudian, sudah berganti suasana alam pedesaaan dan tak lama berselang, turun hujan yang mengubah hamparan padi hijau menjadi menguning dan siap dipanen. Belum lagi setting surga begitu indahnya dilengkapi bidadari melayang-layang di awang-awang.

Owner Siam Niramit, Ratchade Niramit Company Limited, tidak tanggung-tanggung mengelola pertunjukan ini menjadi satu tontonan yang layak dijual. Dengan investasi 40 million USS /1,5 Billion Baht/Rp 450 miliar, Siam Niramit kini menjadi andalan wisata Thailand. Dengan tiket masuk 1500 baht (Rp450.000), bisa dibayangkan berapa pendapatan devisa negara yang mengalir dari pertunjukan ini. Di lokasi tersedia fasilitas restoran dan souvenir shop.

Karena keunikannya, kunjungan ke Siam Niramit masuk sebagai itinerary wajib jalan-jalan ke kota ini. Untuk menikmati pertunjukkan kolosal sepanjang ini, ada beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman agan selama berada di sini. 

1. Beli tiket di agen travel yang banyak terdapat di stasiun BTS atau berbagai kawasan turis. Harganya lebih murah bila membeli langsung di website www.siamniramit.com

2. Perhatikan komponen jasa pada tiket yang kamu beli. Terdapat beberapa pilihan, dengan fasilitas makan malam dan antar jemput. Jika kamu ingin berhemat, beli tiket pertunjukkan saja.

3. Pilih bangku yang mana saja. Panggung yang sangat besar membuat pertunjukkan ini dapat dinikmati dari seluruh bagian teater dengan baik.

4. Teater Siam Niramit dapat dijangkau dengan mudah dari stasiun BTS Phaya Thai. Dari sini ada jemputan gratis menuju Siam Niramit.

5. Jangan lupa makan malam. Pertunjukkan Siam Niramit cukup panjang, sehingga kamu harus memiliki energi yang cukup untuk menikmatinya. Di seputar stasiun Phaya Thai banyak penjaja makanan seperti pad thai dan tom yum goong yang harganya dibawah 50 baht per porsi.

6. Datang lebih awal. Pertunjukkan memang baru dimulai pukul 8 malam, tetapi sebenarnya ada pertunjukkan outdoor serta kampung kecil dimana kamu dapat melihat kehidupan masyarakat tradisional dari empat wilayah yang juga cukup menarik untuk dinikmati. Ada juga fasilitas pijat khas Thailand yang dapat kamu nikmati.

7. Bawa kamera untuk mengabadikan berbagai kegiatan budaya, sebelum akhirnya dititipkan sebelum masuk ke pertunjukkan Siam Niramit. Ya, karena alasan keamanan dan hak cipta, penonton wajib menitipkan kamera di konter yang telah disediakan.

Lady Gaga dan Problematika Kultur

ADA beberapa hal, yang menarik untuk dicermati dengan “hadirnya” Lady Gaga di Indonesia, yaitu: pertama, bahwa Indonesia telah masuk dalam garis internasional untuk mempopulerkan musik, baik dalam kebutuhan promosi musisi lokal yang go international, atau pun menerima kedatangan promosi musik dari luar. Tentunya, hal ini akan semakin memperluas jaringan kerja musisi di Indonesia, memajukan industri musik, termasuk di dalamnya adalah terdapat kepentingan diplomasi antarnegara. Hal kedua, akan selalu terdapat perbedaan dalam kemasan musik dan performance dari setiap musisi dan artis, yang sebetulnya memberikan celah bagi musisi lain, untuk dapat memberikan tampilan berbeda, sehingga tidak saja persoalan kualitas, kreativitas, tentu saja akan terkait dengan hal ekonomisasi dalam bidang musik. Perkara ekonomi, walaupun bukan elemen utama dalam berkarya dan mencipta musik, tidak dapat terpisahkan. Popularitas seseorang tentunya akan memberikan kesempatan bagi orang lain, untuk dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas kualitas musik, secara terseleksi para penggemar akan terbentuk dengan sendirinya. Kepentingan industri musik, memang tidak dapat dipisahkan dari sistem-sistem yang sudah mapan dan berjalan, sehingga ketika terjadinya suatu benturan, merupakan hal yang wajar, selama benturan ini tidak bersifat pemaksaan. Sistem budaya Indonesia, bahkan pada setiap daerah, adat istiadat, agama dan kepercayaan, ataupun suatu negara lain, ketika bertemu pada satu lokasi, tidak dapat dipungkiri akan terjadi “perdebatan”. Menjaga eksistensi dan idealisme bagi seorang musisi, terkadang harus dikompromikan dengan sistem-sistem yang sebetulnya bukan memaksa untuk memperbarui, tetapi bagaimana antara sistem ini dengan idealisme musisi dapat bersinergi dengan baik.

Hal ketiga, persoalan moral dan etika, tidak dapat dengan sendirinya dipengaruhi oleh satu faktor saja, melainkan terdiri dari berbagai macam persoalan, setidaknya termasuk di dalamnya adalah budaya, latar belakang pendidikan dan kepentingan, gejala sosial dan politik tertentu, bahkan terkait pula dengan kepentingan ekonomi. Lady Gaga, bukanlah satu-satunya “sumber” kerusuhan moral dan etika, jika nantinya dilihat sebagai dampak atas terjadinya komplikasi pada persoalan sosial, budaya, dan agama di wilayah Indonesia. Penampilan seronok ala Lady Gaga, adalah salah satu dari sekian banyak sumber persoalan yang muncul pada komunitas sosial masyarakat, dan tidak dapat dikatakan sebagai bahan tambahan untuk memperparah. Tentu tidaklah patut, jika kemudian keseronokan ala Lady Gaga, dipertautkan dengan seronoknya tampilan beberapa musisi Indonesia. Latar belakang pembentuk gaya masing-masing musisi, memiliki sumber referensi yang berbeda. Jika memang suatu sistem (baik itu budaya, kode etik sosial, dan agama) memandang Lady Gaga memiliki keseronokan yang luar biasa, seharusnya sistem ini berkerja secara menyeluruh dalam melakukan penyaringan dan sensor terhadap musisi-musisi lainnya. Terlepas keberpihakan atau tidak media massa di dalam proses sensor ini, masyarakat harus kritis dan pintar dalam mengendalikan setiap hiburan yang disajikan oleh media. Termasuk untuk mengkritisi tayangan-tayangan yang mengarah dan berkaitan pada dampak sosial, moral, serta etika.

Kepanikan-kepanikan yang dibicarakan oleh Yasraf Amir Piliang pada pengantar Dunia yang Berlari: Mencari Tuhan-tuhan Digital, merupakan realita yang terjadi pada masyarakat sosial di Indonesia. Misalnya, kepanikan konsumsi, ketika perilaku mengkonsumsi ini berlaku secara berlebihan dan tidak diketahui fungsinya. Atau panik tontonan, ketika manusia mempertontonkan apa saja tanpa ada spiritnya. Demikian juga, ketika terjadi kepanikan seksualitas yang mengekspos setiap bagian tubuh yang tidak diiringi oleh makna-makna. Kepentingan media dan kelompok masyarakat tertentu atas tubuh Lady Gaga, adalah bagian dari kepanikan dari sekian banyak kepanikan yang terjadi dalam masyarakat. Tubuh Lady Gaga merupakan penanda atas terjadinya beberapa reaksi dan gejolak sosial pada masyarakat Indonesia. Kekhawatiran pada dampak yang diakibatkan karena popularitas tubuh Lady Gaga terlalu berlebihan. Justru, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kemampuan masyarakat untuk mengatur dan mengelola perilaku mengkonsumsi secara tepat. Tidak terkecuali atas pilihan-pilihan yang disajikan baik oleh media penyedia jasa hiburan, media massa, atau pun kelompok-kelompok lain yang berujung pada benturan budaya lokal. Spirit tontonan dan perilaku menonton dengan benar adalah persoalan yang tidak dengan sendirinya terbentuk, tanpa adanya motivasi, melainkan saling berhubungan dengan kemapanan budaya, atau bahkan kemapanan dalam hal moral dan etika penonton itu sendiri.

Tidak dapat juga disalahkan, ketika ada arus keras yang menentang kedatangan Lady Gaga di Indonesia, apalagi saat dipertautkan dengan satu sistem yang memiliki landasan pikir tertentu, dan bertolak belakang dengan gaya tampilan Lady Gaga. Demikian pula sebaliknya, bahwa sistem ini tidak dapat memaksa orang lain untuk mengikuti pola pikirnya. Ketika kedua landasan pikir berbeda dan tetap bertahan pada idealisme masing-masing, maka jalan sebaiknya yang ditempuh bukan pada tawar menawar idealisme. Karena pada saat terjadi musyawarah untuk mencapai mufakat pada idealisme, yang terjadi adalah saling memaksakan kepentingan.

Kerumitan sosial yang muncul tentang Lady Gaga adalah ketika terjadinya usaha penyensoran oleh beberapa kelompok, dengan dasar keyakinan tertentu. Seperti dibahas oleh Marshall A. Clark untuk pengantar dalam Budaya Populer sebagai Komunikasi: Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer, bahwa usaha penyensoran tontonan di Indonesia (tidak terkecuali gaya Lady Gaga) lebih kuat dorongannya yang bersumber dari kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Disebutkan oleh Clark, kebebasan berekspresi tidak akan mampu diselamatkan oleh pasar, karena ditakutkan mengundang kelompok religius radikal untuk mengamuk, dan berdampak pada sisi ekonomi. Digambarkan, tidak akan ada perusahaan sinema (hiburan) yang mau mengambil reksiko diamuk massa akibat penampilan seorang artis atau pun musisi tertentu, tidak terkecuali Lady Gaga. Jelas sekali, bahwa kelompok-kelompok penekan ditingkat lokal (memanfaatkan sentimen keagamaan) terlihat jauh lebih kuat daripada aparat dan lembaga resmi negara, termasuk mementahkan peran Undang-Undang tentang Pornografi. Sepertinya, tarik ulur dan penyensoran konser Lady Gaga di Indonesia, lebih cenderung pada politisasi kepentingan kelompok-kelompok. Seharusnya, usaha penyensoran ini berlaku pada penampilan-penampilan musisi lain, termasuk menyeluruh pada setiap bagian (isi dan makna) yang disajikan pada masyarakat. 


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More