Egocentris menjadi tema pameran tunggal karya Ricky Yanuardi sebagai
rangkuman perjalanannya sebagai seniman street art selama ini.
Sejak
kemunculanannya di arena street art Jakarta, Ricky Yanuardi berhasil
mengembangkan dirinya sebagai seniman yang menggeluti dunia graffiti dan
mengenalkan FINE (Font In New Evolution) sebagai identitasnya dalam
blantika seni gambar.
Ditemui saat pembukaan pameran tunggal seni
gambar Ricky Yanuardi di Garduhouse Galerry, Tanah Kusir, Jakarta
Selatan, Ricky mencoba menggabungkan antara seni gambar dan graffiti
yang berevolusi dalam graffiti 3 dimensi.
“Awalnya aku sangat
kesulitan dalam mengekplorasi bentuk 3 dimensi. Kendala terbesarnya
biasanya peralatan yang kurang memadai, tak ada teman untuk berdiskusi,
sampai kesulitan dalam mencari tutorial untuk membuat karya graffiti 3
dimensi yang baik dan benar, namun dari kendala itu aku tak patah
semangat sehingga saat ini aku biasa ciptakan karya bisa disaksikan
disini,” ungkap Ricky.
Tema pameran tunggal karya Ricky Yanuardi
ini adalah egocentris dimana tema ini berasal dari rangkuman perjalanan
karirnya sebagai seorang seniman street art.
“Dalam pameran ini
aku ingin membawa penikmat seni terutama seni gambar 3 dimensi untuk
mengenal 3 dimensi tersebut diantaranya dunia gelap, kejam dan ambisius
yang aku tuangkan dalam kanvas, kertas hingga instalasi,” ungkapnya.
Pameran
tunggal karya Ricky Yanuardi tersebut digelar di Gardu House Gallery
Caburator Spring, Jl.Veteran Raya No. 13, Tanah Kusir Jakarta Selatan.
Pameran akan berlangsung hingga 28 Oktober mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar