Geliat Pemuda Teater Tanah Air

Meski berada di zaman modern, namun geliat seni teater di Taman Budaya Riau terus menunjukkan tajirnya kepada penonton. Kenapa tidak, pernyataan dari kritikus seni klasik bahwa seni teater yang mulai ditinggalkan ternyata tidak berlaku untuk Riau. Akhir pekan lalu, sebuah penampilan teater dengan konsep ’sure realis’ mampu memukau penikmat seni pertunjukan di Taman Budaya Riau. Tampilan tersebut adalah wejangan dari kelompok seni teater Imambonjol dari kampus IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat.
Tampilan dengan judul “Mencari Mampus” karya dan sutradara Julnadi Indrapura itu juga berhasil menghimpun segenap alumni kampus IAIN Imambonjol Padang di Pekanbaru. Setidaknya, pendiri teater Nadi Martir Padang, yang kini sudah berdomisili di Pekanbaru, Ikhfan MUhammad juga hadir menyaksikan pementasan tersebut.
“Tampilan Teater IB Padang ini seakan membangkitkan gairah saya untuk kembali ke masa lalu. Saya turut bangga dengan anak kampus yang masih menggandrungi teater. Selain itu, apresiasi saya juga tertuju kepada UPTD Taman Budaya Riau yang telah mengakomodasi seni meski dari luar provinsi. Geliat seni di tanah Riau benar-benar ‘mencari mampus,” katanya sambil tertawa kepada Harian Vokal.
Perwakilan UPTD Taman Budaya(Tambud) Riau, Berro S. Sukarno juga mengatakan bahwa Teater Imambonjol Padang benar-benar menyuguhkan pertunjukan yang memukau. Apalagi tema yang diusung pun tentang kritik sosial, moral spiritual dan pembabatan hutan alam. Sebelumnya, dia juga menceritakan, dulu teater Nadi Martir Padang, juga sering unjuk kebolehan di taman budaya Riau. Artinya, UPTD Tambud Riau punya hubungan emosional dengan kelompok seni yang ada di Padang.
Dijelaskan Berro, UPTD Taman Budaya (Tambud) Provinsi Riau selalu memfasilitasi kelompok seni untuk unjuk kebolehan. Tidak hanya memberikan kesempatan untuk kelompok seni-kelompok seni se Riau saja, tetapi dari kelompok seni luar Riau juga ditampung. Bahkan, diakomodasi, seperti penginapan, makan dan sedikit bantuan biaya produksi.
“Kami sangat memberikan apresiasi kepada kelompok seni dari sanggar manapun untuk tampil di sini. Karena, Riau ini identik dengan karakter masyarakat yang berbudaya, menjunjung tinggi karya seni dan kreatifitas kelompok masyarakat. Maka, dalam hal ini kami juga berusaha menganggarkan sedikit banyaknya dana untuk kelompok seni yang mau tampil di sini. Seperti tampilan teater IB dari IAIN Padang ini,” katanya.
Sementara itu, beberapa orang penonton memberikan apresiasi kepada kelompok teater IB. Bayu Agustari Adha, yang juga pelaku teater asal Padang, tapi sudah menetap di Pekanbaru menilai tampilan Teater IB Padang sangat layak untuk Riau. Pasalnya, kritik sosial dari penampilan itu adalah banyaknya permasalahan tanah dan hutan yang tak kunjung selesai di Indonesia. Sementara, Riau merupakan provinsi tetangga dengan Sumatera Barat juga mengalami hal yang sama. Dengan sebuah tampilan panggung, teater Imambonjol mengajak penonton di Riau untuk menjaga, melestarikan hutan dan kembali ke dasar kebudayaan yang mulai tercemari.
“Saya kira, Teater Imambonjol meski berada di kampus agama, namun untuk teater kampus di Sumbar-Riau, TIB (Teater Imambonjol,red) sudah dapat disebut sebagai ikon teater kampus. Ini bukan mengecilkan teater-teater kampus lain, karena teater Latah Tuah di UIN Suska juga salah satu teater terbaik yang mampu menjadi tuan Rumah Pada Temu teater se Nusantara 2011 kemarin,”Kata Bayu.
Pembuat Naskah dan Sutradara, Julnadi Indra Pura menjelaskan pementasannya tersebut adalah hiruk-pikuk keluarga yang gaduh akibat eksploitasi perusahaan-perusahan besar terhadap hutan dan lahan yang menyengsarakan masyarakat kecil.

Julnadi juga mengungkapkan terimakasih kepada UPTD Taman BUdaya Provinsi Riau dan penonton di pekanbaru karena telah menyambut baik pementasan tersebut. Menurutnya, UPTD Tambud Riau juga merupakan yang terbaik. Pasalnya, jarang sekali UPTD tambud lain yang mau memfasilitasi dan bahkan membiayai ongkos pulang tanpa adanya iven tertentu.
Adegan teater “Mencari Mampus” itu dimainkan oleh 7 orang aktor yakni, Refki, Erik cobout, Ani Elza Rahmi, Andi Marcony, Melia Fitri, Joni ABK dan Tejo. 7 orang aktor tersebut juga telah beberapa kali tampil disejumlah daerah.
Selain itu, tampilan Teater Imambonjol Padang itu juga dihadiri puluhan penonton yang memadati gedung pertunjukan. Adapun data dari daftar tamu yang dilihat media ini, penonton berasal dari berbagai kelompok seni di Riau, baik kampus maupun independen.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More