Karya sastra merupakan dunia
kemungkinan, artinya ketika pembaca berhadapan dengan karya sastra, maka
ia berhadapan dengan kemungkinan penafsiran. Setiap pembaca berhak dan
seringkali berbeda hasil penafsiran terhadap makna karya sastra. Pembaca
dengan horison harapan yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan
penafsiran terhadap sebuah karya sastra tertentu. Hal ini berkaitan
dengan masalah sifat, fungsi dan hakikat karya sastra. Sifat- sifat khas
sastra ditunjukkan oleh aspek referensialnya (acuan), “fiksionalitas”,
“ciptaan” dan sifat “imajinatif” (Wellek dan Warren, 1993:18-20).
Sedangkan fungsi sastra tergantung dari sudut pandang serta ditentukan
pula oleh latar ideologinya. Hakikat keberadaan karya sastra selalu
berada dalam ketegangan antara konvensi dan inovasi. Ketiga unsur itulah
yang menyebabkan masalah yang luas dan kompleks dalam dunia sastra. Hal
ini juga telah memungkinkan beragamnya teori dan pendekatan terhadap
karya sastra, beragamnya aliran dalam sastra dan memungkinkan beragamnya
konsep estetik karya sastra.
Kritik sastra memiliki
korelasi yang erat dengan perkembangan kesusasteraan. Menurut Andre
Hardjana (1991 : 1) kritik sastra merupakan sumbangan yang dapat
diberikan oleh para peneliti sastra bagi perkembangan dan pembinaan
sastra. Hal senada juga diungkapkan oleh Subagio Sastrowardoyo (1983:6)
bahwa untuk bisa menentukan bagaimana sesungguhnya perkembangan
kesusasteraan Indonesia, dibutuhkan suatu kritik. Pendekatan dalam
kritik sastra cukup beragam. Pendekatan-pendekatan tersebut bertolak
dari empat orientasi teori kritik. Yang pertama, orientasi kepada
semesta (universe) yang melahirkan teori mimesis. Kedua, teori kritik
yang berorientasi kepada pembaca (audience) yang disebut teori
pragmatik. Penekanannya bisa pada pembaca sebagai pemberi makna dan
pembaca sebagai penerima efek karya sastra. Resepsi sastra merupakan
pendekatan yang berorientasi kepada pembaca. Ketiga, teori kritik yang
berorientasi pada elemen pengarang dan disebut sebagai teori ekspresif.
Keempat adalah teori yang berorientasi kepada karya (work) yang dikenal
dengan teori objektif (Abrams, 1976: 6-29). Sosiologi sastra merupakan
pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada semesta (universe), namun
bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca.
Demikian pula objek karya sastra
adalah realitas kehidupan, meskipun dalam menangkap realitas tersebut
sastrawan tidak mengambilnya secara acak. Sastrawan memilih dan menyusun
bahan-bahan itu dengan berpedoman pada asas dan tujuan tertentu (Saini,
1986: 14-15). Henry James (Michel Zerraffa dalam Elizabeth and Burns,
1973:36) mengatakan bahwa sastrawan menganalisis “data” kehidupan
sosial, memahaminya dan mencoba menentukan tanda yang esensial untuk
dipindahkan ke dalam karya sastra.
Apabila realitas itu adalah
sebuah peristiwa sejarah, maka karya sastra dapat, pertama, mencoba
menterjemahkan peristiwa itu dalam bahasa imajiner dengan maksud untuk
memahami peristiwa sejarah menurut kadar kemampuan pengarang; kedua,
karya sastra dapat menjadi sarana bagi pengarangnya untuk menyampaikan
pikiran, perasaan dan tanggapannya mengenai peristiwa sejarah dan ketiga
seperti juga karya sejarah, karya sastra dapat merupakan penciptaan
kembali peristiwa sejarah dengan pengetahuan dan daya imajinasi
pengarang (Kuntowijoyo, 1987: 127).
Hubungan dialektik antara karya
sastra dan realitas sosial budaya memperkuat anggapan bahwa sastra
merupakan salah satu institusi sosial. Sastra tidak hanya mendapat
pengaruh dari realitas sosial tetapi juga dapat mem- pengaruhi realitas
sosial. Memang benar sastra mengambil sebagian besar karakternya dari
bahasa, namun bentuk dan isi novel lebih banyak berasal dari fenomena
sosial daripada dari seni lain, terkecuali film; novel seringkali
merupakan ikatan dengan momentum tertentu dalam peristiwa sejarah
masyarakat (Michel Zerraffa dalam Elizabeth and Burns, 1973:35). Lebih
lanjut Zerraffa (ibid) mengatakan bahwa karya sastra merupakan analisis
estetis dan sintesis sebuah realitas tertentu dan novelis senantiasa
melakukan analisis dan sintesis sebelum memulai menulis.
1 komentar:
For most recent news you have to pay a quick visit internet and on internet I found this web page as a most excellent web site for most up-to-date updates.
Also visit my blog; premature ejaculation pregnancy
Posting Komentar