Igor Fyodorovich Stravinsky (17 Juni 1882-6 April 1971) merupakan seorang komponis berkebangsaan Rusia. Dia merupakan komponis yang menjadi terkenal di majalah TIME. Dia merupakan komponis yang sangat kontroversial. Tidak hanya kehidupan pribadi ataupun keluarganya, tapi juga karena hobinya melakukan apa yang hampir tidak pernah kita temukan pada komponis manapun, mengubah-ubah ketukan manakala mengeksploitasi elemen ritme.Ada ada saja...
Tidak hanya itu, The Rite of Spring - terjemahan langsung dari judul
Perancis nya - merupakan imajinasi Stravinsky tentang paganisme di
Rusia, dalam hal ini menceritakan tentang sucinya musim semi. Sementara
intepretasi berdasar imajinasi pribadi, saya merasakan suatu ritual yang
tiba-tiba berubah menjadi liar, sesuatu yang menantang, membuat
bergidik sekaligus terbuai.
Lagu ini sebetulnya terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu Adoration of The Earth dan The Sacrifice, keduanya memang ritual wajib dalam paganisme. Di tiap bagian tersebut kemudian terbagi lagi ke beberapa adegan.
Konon, karya satu ini disebut-sebut sebagai tonggak masuknya unsur modernisme dalam klasik. Setelah itu (1913) dunia musik klasik tidak pernah sama lagi. Kala itu, premier The Rite of Spring menimbulkan keributan antar penonton - baik penentang maupun pendukung karya tersebut, sampai mengundang keterlibatan polisi Paris: yang sebetulnya sangat appropriate dengan musiknya yang bagaikan angin ribut sekaligus dramatis. Baik tarian maupun musiknya, keduanya dianggap kontroversial pada jamannya.
Lagu ini sebetulnya terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu Adoration of The Earth dan The Sacrifice, keduanya memang ritual wajib dalam paganisme. Di tiap bagian tersebut kemudian terbagi lagi ke beberapa adegan.
Konon, karya satu ini disebut-sebut sebagai tonggak masuknya unsur modernisme dalam klasik. Setelah itu (1913) dunia musik klasik tidak pernah sama lagi. Kala itu, premier The Rite of Spring menimbulkan keributan antar penonton - baik penentang maupun pendukung karya tersebut, sampai mengundang keterlibatan polisi Paris: yang sebetulnya sangat appropriate dengan musiknya yang bagaikan angin ribut sekaligus dramatis. Baik tarian maupun musiknya, keduanya dianggap kontroversial pada jamannya.
Stravinsky, yang
selalu bereksperimen dengan setiap teknik musik abad 20 meliputi tonal,
polytonal dan serialisme 12 nada. Stravinsky berhasil membuat berbagai
bentuk musik dengan mengadaptasi gaya-gaya melodis dengan tetap
memunculkan ciri khasnya.
Dalam
perjalanan karirnya yang panjang, Stravinsky banyak meneghasilkan
simpini, concerto, oratorium dan jenis karya paduan suara yang
benar-benar unik. Menurut seorang komposer Philip Glass, Stravinsk
paling jago membuat jenis musik drama. Namun Stravinsky hanya memimpin
orcestra sekali dalam hidupnya yaitu saat acara kehormatan di balai kota
New York City tahun 1959. Saat itu benar-benar dinantikan penggemarnya.
Stravinsky memulai konser dengan musik Les Noces, di iringi empat piano
yang dimainkan Samuel Barber, Aaron Copland, Lukas Foss dan Roger
Sessions. Stravinsky memimpin orkestra dengan energi dan semangat total.
Philip Glass mengungkapkan” menyaksikan pertunjukan Stravinsky adalah
kenangan yang sangat berharga” Dia adalah seorang revolusioner di bidang
musik yang karya-karyanya tak lekang oleh jaman.
0 komentar:
Posting Komentar